From Starterpack to Sixpack

Minggu, Februari 08, 2009

Cerita kali ini gua persembahkan buat temen-temen gua yang merasa dirinya kelebihan berat badan dan ingin menguranginya. Terutama buat mas Adhi Laksono yang lagi giat-giatnya diet menjelang hari pernikahannya yang tinggal hitungan bulan. Semoga kisah gua ini bisa menjadi inspirasi.

----- @@@ -----

Hari itu memasuki akhir bulan Februari 2007. Masa perkuliahan gua udah memasuki semester 10. Seperti biasa, sedari pagi gua udah nongkrong di depan komputer. Bukan belajar atau ngerjain tugas akhir, tetapi sekedar main game atau apalah, yang penting bisa menjadi pelarian dari tekanan untuk segera lulus dan mendapatkan gelar sarjana. Memang, beberapa teman seangkatan gua udah lebih dahulu lulus dan diwisuda pada Januari tahun itu. Contohnya, sahabat karib sekaligua mentor gua yaitu Abang Yunan. Kelulusannya memang sangat mengejutkan banyak orang. Tidak ada yang menyangka ia bakalan lulus secepat ini. Prediksi setiap orang meleset, bahkan banyak bandar taruhan mengaku bangkrut setelah kelulusannya. Tapi apapun itu, kerja kerasnya memang patut diacungi jempol. Lagipula keliatannya usia si Yunan juga memang sudah memasuki separuh baya. Kasian juga kalo ampe kelamaan.



Ketika lagi buka-buka dokumen foto wisuda Yunan, gua jadi inget kalo gua udah lama gak upload foto di Friendster. ”Upload yang mana yah??? Poto ospek 2004, poto KKL, poto KKN, poto Pamela atau.... Wah ini mah jadul semua! Mmm..... Oh iya! Poto waktu di Ungaran aja.” Kebetulan pada akhir 2006, gua ke Gunung Ungaran dalam rangka Pendidikan Dasar Philar XV. Karena udah senior, biasalah kerjaannya poto-poto doang.

Gua telurusi folder ’Pendas Philar 2006’. Akhirnya gua temuin poto yang rada keren. Di foto itu gua lagi tolak pinggang (khas para pejuang yang berpose di buku sejarah), memakai celana tentara ¾, berlatar belakang goa yang diatasnya mengalir air terjun. Elok nian poto ini. Sayang seribu sayang, di foto ini gua lagi telanjang dada....

Sebenarnya soal ketelanjangan itu bukan masalah buat gua. Yang jadi persoalan sekarang adalah gua baru menyadari bahwa timbunan lemak di perut gua udah berubah dari tas pinggang menjadi tas punggung (cuma ini ditaruh di depan). Gila aja, gua keliatan seperti orang mau melahirkan. Kurang sedikit lagi gua pasti bisa mendaftar sekolah sumo.

Memang sih, belakangan ini gua rada males beraktifitas. Ini semua gara-gara patah tulang tangan kiri pada Agustus 2006 (baca juga cerita Parental Advisory – Explisit Content) yang membuat pergerakan gua, yang biasanya pecicilan, agak terhambat. Otomatis hari-hari gua lebih didominasi santai-santai nonton TV atau pelem semi diatas tempat tidur, yang tanpa gua sadari membuat berat badan gua terus meningkat.

Pikiran gua mulai berkecamuk. Gua mulai mikir yang kaga-kaga. Jangan sampe deh gua jadi pesumo. Kalo itu ampe jadi nyata, berarti gua mesti pergi ke Jepang dong? Terus sampe disana gua ketemu produser S1 (S One), lalu diajak ke studionya untuk maen pilem bareng Miyabi.....

Miyabi : “Maho-san, mana nih? Ayo dong, I’m ready.....”
Maho : “Euuhh… Euuhh… Duh maaf dek Miyabi. ‘Itu’-nya keganjel perut!”
Miyabi : “……………” (Bengong sambil ngipas-ngipas)
Maho : ”Hehehe... Maaf yak semuanya...” (Cengar-cengir salah tingkah)
Sutradara : ”CUTTTT!!!!!!!!”

Waduh! Bahaya nih! Gak bisa dibiarin. Gua mesti melakukan sesuatu sebelum ini bertambah parah. Tanpa pikir panjang, gua langsung cabut menuju apotek.

Sesampainya di apotek, gua langsung membeli 1 strip obat sakit kepala yang paling murah terus langsung menuju sudut ruangan dimana timbangan berada. Hehe... Tujuan utama gua ke apotek emang nimbang badan, bukan nyari obat! Tapi daripada tengsin, mending keluar duit dikit buat sekedar basa-basi.

”Gila!!! 72kg cuy!” Gua langsung ngecek timbangannya. Apa jangan-jangan jarumnya udah dua kali muter. ”Fyuuh... Syukurlah.” Alhamdulillah ternyata baru sekali. Namun tetap saja 72kg bukanlah berat ideal bagi gua yang hanya bertinggi 168cm. Dalam hati gua berkobar-kobar niatan untuk diet ketat.

----- @@@ -----

Beruntungnya, gua adalah seorang yang egois dan berpendirian keras. Apapun yang menjadi kemauan gua harus terlaksana. Tak peduli apapun resikonya. Pokoknya selama hayat masih dikandung badan, gua akan melaksanankan sebisa mungkin apa yang sudah gua niatkan, walaupun harus bersimbah peluh atau darah sekalipun. (Lebay mode: ON)

Hari-hari berikutnya berlalu dengan tiada satu detik pun terlewatkan tanpa beraktifitas. Tidak ada bengong, males-malesan ataupun tidur-tiduran. Dalam setiap minggunya, dua kali gua berenang (hari selasa dan kamis), satu kali lari pagi 4km (hari minggu), tiga kali angkat berat (senin, rabu dan jum’at), empat kali senam (hari senin, rabu, jumat dan minggu) dan satu kali futsal (hari sabtu). Kebetulan kuliah gua juga udah selesai, tinggal beberapa mata kuliah saja yang mesti diperbaiki. So, mudah saja untuk mengatur jadwalnya.

Selain berolahraga, gua juga mengatur pola makan. Gua menghindari makanan-makanan yang tinggi kadar lemaknya seperti gorengan atau jeroan. Gua juga mengurangi konsumsi gula. Pokoknya gua bener-bener mengontrol apa yang masuk ke perut gua sampe-sampe gua rajin membaca artikel kesehatan, terutama yang berhubungan dengan kalori pada setiap makanan. Jujur, hal ini berat banget! Apalagi gua anak kost yang makanannya didominasi makanan warung. Susah nyari makanan rendah lemak. Apalagi kalo malem. Lo tau sendiri malem hari yang jual makanan didominasi warung tenda pecel lele atau ayam goreng yang menggorengnya aja menggunakan minyak yang warnanya udah item butek gak karuan. Terkadang, demi diet gua terpaksa membeli makanan mentah di supermarket untuk kemudian memasaknya di dapur kost. Lumayan lah, itung-itung skill koki gua bertambah.

Sebulan kemudian, hasilnya sudah mulai kelihatan. Bobot gua berkurang 7kg! Gak sia-sia pengorbanan gua. Bahkan hingga beberapa bulan kemudian berat gua terus turun sampai titik terendahnya yaitu 56kg! Perut yang tadinya bulat pun berubah jadi kotak-kotak. Yang tadinya starter pack menjadi six pack!

Gimana cuy? Pokoknya buat lo yang udah overweight, silakan deh dicoba. Yang terpenting adalah niat dan konsistensi. Where there’s a will, there’s a way. Sebagai motivasi, lo mesti mengatur mindset bahwa hal ini baik untuk kesehatan dan untuk jangka panjang. Soalnya pengalaman gua selama berolahraga, terutama lari pagi dan berenang, gua banyak menjumpai orang-orang lanjut usia. Kenapa mereka baru memulai ketika hari tuanya, sebagai terapi dari penyakit yang mereka derita?


Berikut ini beberapa tambahan tips-tips buat lo yang ingin menjalani program diet.

1. Diet itu mengatur pola makan, bukan menahan diri untuk tidak makan.
Terkadang orang-orang sering salah kaprah. Mereka menganggap untuk menurunkan bobot tubuhnya, mereka harus menahan keinginan untuk makan. Kalo kita lakukan ini, yang ada bukan tambah sehat malah jadi sakit. Justru kebalikannya, dalam diet yang baik kita harus lebih sering makan, namun tentunya dengan mengontrol porsi atau dengan kata lain dengan porsi lebih sedikit. Frekuensi makan yang sering akan mengakibatkan kestabilan gula darah yang mengakibatkan pengendalian nafsu makan jadi lebih baik dan mengurangi produksi insulin dalam tubuh. Sebagai pengetahuan, insulin adalah hormon dalam tubuh yang menginstruksikan tubuh untuk menyimpan cadangan energi dengan membentuk sel-sel lemak baru.

2. Hindari mengkonsumsi makanan berlemak dan kurangi konsumsi gula.
Inilah hal terberat buat gua. Kebiasaan gua mengkonsumsi gorengan, snack, coklat, es krim, tongseng, paru dan belut goreng mesti gua tinggalkan. Untungnya pete dan jengkol gak termasuk makanan tinggi lemak. Jadinya masih ada makanan favorit yang bisa masuk perut. Pokoknya gua mesti makan makanan dengan kadar lemak rendah. Untuk mensiasati kebosanan ini, gua mengatur bahwa pada hari sabtu dan minggu pantangan ini boleh dilanggar, namun tetap tidak berlebihan. Selain itu, konsumsi gula juga perlu diatur. Secara tidak sadar, konsumsi gula yang berlebihan berpengaruh juga terhadap kenaikan berat badan kita. Untuk mengakalinya, gua menggunakan gula jagung dan madu sebagai pengganti gula pasir.

3. Penuhi kebutuhan protein dan imbangi dengan minum banyak air putih.
Protein adalah katalis terbentuknya hormon-hormon penting dalam tubuh seperti hormon pertumbuhan dan testosteron. Kedua jenis hormon ini meregulasi tingkat laju pertumbuhan otot, pembakaran lemak serta laju penuaan seseorang. Ketika mengkonsumsi protein, kerja ginjal lebih berat jika dibandingkan saat mengkonsumsi karbohidrat. Oleh karena itu, imbangi dengan minum air putih minimal 3 liter per hari. Kalo gak ada air, pertamax juga boleh. Monggo wae.

4. Jangan lupa untuk sarapan pagi dan hindari ngemil di malam hari.
Sarapan pagi adalah konsumsi yang terpenting. Sarapan membantu proses metabolisme dan bermanfaat menyediakan energi untuk memulai aktifitas sehari-hari. Sebaliknya, kebiasaan ngemil di malam hari akan membantu proses penimbunan lemak dalam tubuh. Memang, pada saat tidur kita juga membutuhkan kalori. Namun tidaklah sebanyak konsumsi ketika kita bergerak. Oleh karena itu usahakan untuk makan lebih banyak saat sarapan pagi dibandingkan pada saat makan malam. Dan jangan buru-buru tidur sehabis makan. Tunggulah sejenak barang 1 atau 2 hari... eh, maksudnya 1 atau 2 jam.

5. Perbanyak makan serat.
Jangan salah ya, serat yang dimaksud didapat dari sayuran dan buah-buahan. Jadi, bukan dari keset, karpet, kain apalagi tali rafia. Serat bukan hanya bagus untuk menurunkan berat badan dan bikin perut terus kenyang. Serat juga mencegah konstipasi yang menyebabkan perut jadi buncit.

6. No smoke, no alcohol!
Seringkali orang menyangka bahwa merokok akan menjadikan mereka kurus. Anggapan ini tidaklah benar. Sesungguhnya para perokok memiliki lemak perut lebih banyak dibandingkan dengan bukan perokok. Jika ada contoh perokok yang kurus, bisa terjadi karena dua hal. Yang pertama lebih disebabkan karena mereka terlalu asyik menghisap sehingga lupa mengunyah, dengan kali lain mereka jadi lupa makan dan yang kedua adalah karena mereka dasarnya sudah ceking alias kerempeng. Faktanya, rokok dan juga alkohol cenderung meningkatkan kadar hormon kortisol, sehingga mengirim lemak ke perut.

7. Berolahraga secara teratur.
Berolahragalah sesuai kemampuan. Gak usah dipaksakan. Yang terpenting adalah adanya konsistensi. Berolahraga secara berlebihan justru malah akan membuat tubuh kita menjadi sakit. Buat lo yang sibuk, olahraga itu gak mesti lari pagi, senam ataupun berenang. Setiap kegiatan yang membakar kalori (aerobik) juga olahraga. Misalnya: daripada naik motor, kita mengutamakan berjalan kaki jika mau ke warung atau kita lebih prefer naik tangga dibandingkan menggunakan lift atau juga buat kita yang bekerja di gedung bertingkat, boleh juga kita melakukan yamakashi dengan memanjat tembok gedung tersebut dari samping untuk sampai ke ruangan kantor kita. Selain itu, gua pribadi rutin melakukan sit-up/crunch setiap harinya minimal 4 set, dimana setiap set-nya 12 kali repetisi. Biasanya gua melakukan ini setiap bangun tidur. Hal ini berfungsi untuk menonjolkan six pack. Pada dasarnya setiap orang memiliki six pack, namun kotak-kotak perut ini penampilannya terhalang oleh lapisan lemak dan air yang berada diantara otot dan kulit. Namun, bukan berarti sit-up dan crunch akan membuang lapisan lemak tersebut. Untuk membuang lapisan tersebut, kita tetap harus melakukan kegiatan yang membakar kalori (aerobik).