CR7

Jumat, Juni 12, 2009

Andaikan jadi hari ini Cristiano Ronaldo memutuskan untuk pindah ke Real Madrid dengan transfer sebesar 80 juta pound, pasti banyak fans Manchester United yang kecewa dengan kepergiannya. Tapi kenapa gua kok merasa biasa-biasa aja yak? Padahal dari awal kedatangannya, bisa dibilang gua salah satu fans beratnya.

Awal kepindahannya dari Sporting Lisbon, gua masih inget ketika itu gua sampe ngirim surat pembaca ke tabloid BOLA yang isinya kira-kira “Siapa sih Cristiano Ronaldo? Kok bisa-bisanya pake kostum sakral MU nomer 7. harganya mahal pula: 12,5 juta pound.” Surat itu dijawab oleh BOLA dan masuk rubrik surat pembacanya walaupun bukan kolom utama. (Gua lupa apa nama rubriknya karena gua udah gak berlangganan lagi semenjak Liga Inggris gak ditayangin lagi di TV-gratisan Indonesia)

Gua yang penasaran terus mengikuti perkembangan pemain yang belakangan kerap dipanggil CR7 ini. Kok bisa-bisanya magnificent 7 United, yang biasa dipakai David Beckham, Eric Cantona, George Best dan Bryan Robson diserahkan sama anak ingusan yang ketika itu masih memakai jersey kegombrongan.

Hari demi hari, bulan demi bulan hingga saat ini CR7 genap 7 (kurang 1) tahun berada di skuad Setan Merah, gua makin terpesona melihat kemampuannya memainkan si kulit bundar (tapi tidak berbulu). Tidak terhitung (dengan jari tangan dan kaki) sudah berapa banyak download-an video aksi-aksi orang purtugis ini memenuhi harddisk gua (selain video Maria Ozawa). Fantastis! Jelas sekali manajer MU, Sir Alex ferguson sangat jeli dalam menilai potensial pemain muda. Tidak salah kalau ia memberikan kostum nomer 7. Benar-benar magnificent 7!!! Pokoknya dalam 7 (kurang 1) tahun ini Ronaldo bener-bener merasuki jiwa gua. Dari mulai video, poster, tampang (kalo yang ini emang dasarnya dari lahir muka gua udah latino gitu deh), gaya bermain sepakbola sampe-sampe ketika maen PES gua juga cuma ngandelin Ronaldo (padahal maen bola kan harusnya 11 orang ya???).

Pertengahan 2008, Ronaldo mengantar MU meraih double winner, menjuarai Liga Champions plus Liga Inggris. Tidak hanya itu, ia juga menjadi pencetak gol terbanyak Liga Inggris dan torehan 40 golnya di seluruh kompetisi juga menjadikannya pemain tersubur di Eropa. Puncaknya ia meraih gelar pemain terbaik dunia.

Pada saat masa jayanya itu gua sempat khawatir kalau-kalau Ronaldo terbuai dan menjadi besar kepala seperti Fir’aun di Mesir dan Julius Caesar di Roma. Apalagi ketika itu tawaran datang bertubi-tubi dari Madrid. Gua juga takut kalau Ronaldo bakal tergiur dan mendesak Sir Alex untuk pindah klub dengan alasan prestasinya yang segudang membuat ia memerlukan tantangan baru. Untungnya pada kompetisi Piala Eropa, ia gagal membawa Portugal meraih gelar juara. Sehingga tidak ada statement “Inilah gua! Apapun yang gua sentuh jadi emas. Siapapun yang gua bawa jadi juara!”

Tahun ini Ronaldo gagal membawa MU meraih gelar, dan yang mengejutkan gua adalah pernyataannya ke publik bahwa Sir Alex adalah penyebab kegagalan MU di final. Gila! Kurang ajar banget ini anak. Padahal kan Sir Alex bisa dikatakan ayah keduanya. Siapa yang membela dia waktu bertikai dengan van Nistelrooy? Siapa yang mendukungnya ketika ia dicemooh publik sepakbola Inggris ketika kasus pertikaiannya dengan Wayne Rooney di Euro 2008? Siapa yang nganterin dia sekolah di SD inpres? Gua rasa hal inilah yang membuat gua tidak menyayangkan kepergian Ronaldo ke Madrid. Gua juga gak menyalahkan Sir Alex bertindak seperti itu, sama halnya ketika gua setuju Malin Kundang dikutuk emaknya menjadi batu.

Kesombongan Ronaldo emang udah gak bisa ditolerir. Kalau gua jadi manajer MU pastilah udah panas kuping gua. Lagipula, uang 80 juta pound itu sangat besar dan bisa dipakai buat beli 2 atau 3 pemain baru kaliber dunia. Malah sisanya masih cukup buat bayar zakat fitrah. Gua rasa gak cuma gua yang merasa begitu. Temen gua (anak buah gua), Adhi Laksono, juga udah merelakan kepergian CR7. Ia berujar “Gak papa, udah mulai sombong soalnya si CR7. Siapa tau MU dapet pemain yang lebih sholeh, alim, rajin sholat n gemar menabung.... :D”

Well, buat Ronaldo, have fun in Madrid. U’re still in my heart, but Manchester United always on top!!! (gay banget gak sih kedengarannya???)