Kepompong

Kamis, Desember 11, 2008

Kalo dengerin lagu ini gua jadi inget si Aji. Ketika itu lagu ini belum booming kayak sekarang.
Ceritanya begini, jadi pada waktu itu gua ama Yunan berkunjung ke kos Aji. Tanggalnya gua lupa, tapi yg gua inget pada waktu itu adalah malam sebelum resepsi nikahnya Rohim-Dinar. Selain Aji disitu juga ada Blor.
Aji: "Ho, gua dapet lagu bagus nih! Judulnya kepompong."
Maho: "Lagu apaan sih?"
Aji:"Lo dengerin aja deh."
Si Ajie langsung menuju komputernya trus nyetel Winamp kenceng2. "Dulu kita sahabat teman begitu hangat mengalahkan sinar mentari...."
Maho: "Kayak lagu anak-anak. Emang selera lu ji..."
Yunan: "Iye tau, mending kite nyetel bokep aja" (sambil ngeliat kearah harddisk eksternal)
Blor: "..........................." (diem tapi kayaknya kepalanya ngangguk-ngangguk)
Maho: "Ini lagu buatan Papa T.Bob yak?"
Aji: "Bukan, ini lagunya Sindentosca."
Yunan: "Sinden mah lagunya lagu sunda..." (matanya sambil terus mencari file-file bokep)
Aji: "Masak lo pada gak suka sih? Ya udah deh, mending kita puter aja lagu-lagu jadul"
Ternyata pemutaran lagu-lagu jadul itu berhasil. Suasana jadi lebih hidup. Yunan agak melupakan pencariannya. Sampai pada akhirnya kita semua menghabiskan malam itu dengan maen tebak-tebakan judul lagu dan penyanyinya.
Paginya kita bersiap-siap berangkat ke pernikahan Rohim-Dinar. Sebelum berangkat Yunan memutar beberapa file yang kemaren terlewatkan. "Nan... Nan... Wong si Rohim yang mo kawin kok malah lo yg belajar!"
Sore harinya tibalah giliran gua yg membakar. Hehe...

Keliatannya semua ini simpel, tapi lo perlu ketahui guys (or gays)... Hal kayak gini gak bakal gua lupa dan insyaAllah akan selalu tersimpan di memori gua yang 512MB. Hehe....

Tetapi di balik kesuksesan lagu kepompong tersimpan cerita pilu (atau bisa
dibilang apes) buat yang menciptakan lagu tersebut yaitu Jalu Hikmat
Fitriyadi.

Cerita tentang Jalu ini gua baca di tabloid Nova edisi 1085. (Kalo
dulu pelanggan BOLA, sekarang banting setir ke NOVA, mungkin besok
bakal jadi pelanggan MOM 'n KIDDIE. Hehe...)

Ceritanya begini, akhir tahun lalu si Jalu ngirim master lagu itu ke
Prambors, lewat acara NuBuzz yang kemudian berkembang menjadi
perusahaan rekaman. Diluar dugaan, lagu tersebut booming dan sekarang
menjadi theme song dan judul sinetron di SCTV. Tak hanya itu,
kepompong juga laku keras di pasaran RBT (Ring Back Tone) dan udah
diunduh sebanyak 1,2 juta. Ironisnya, Jalu sebagai pencipta gak
menikmati hasil penjualan ciptaannya itu. Ini dikarenakan pihak NuBuzz
sebelumnya telah mengantongi perjanjian dengan Jalu sebelum lagu
tersebut menjadi ngetop. Jalu pun mengakui bahwa pernah menandatangani
kontrak tersebut. Tapi apa isinya, dia tak baca. Maen tandatangan aja
gitu.

Yunan: "Wah berarti kite mesti hati-hati tandatanganin kontrak buat
band kite, Ho!"
Maho:"Lagian siapa juga yang mau ngontrak Band Tanjidor!!! Kalo ada
yang nyunatin anaknya, baru dah kite dipanggil!"

Buat Jalu, I can feel what u feel. Tapi setidaknya lo udah dapetin apa
yang dinamakan 'kepuasan batin', sesuatu yang gak akan pernah bisa
ditukar dengan berapapun materi. Semoga lagu lo selanjutnya bisa
booming juga.
Buat Aji, kayaknya lo cocok jadi pengamat musik deh. Tau aja lagu yang
bakal booming.. Four thumbs!!!! (tangan dan kaki)
Buat temen-temen yang lain, bener tuh kata si Yunan. Kudu ati-ati
dalam menandatangani kontrak. Jangan keburu nafsu! Sebelum
menggoreskan pulpen, harus kita pahami dulu apa isi kontraknya.
Oke deh, tetep semangat yak!!!


Dulu kita sahabat
Teman begitu hangat
Mengalahkan sinar mentari

Dulu kita sahabat
Berteman bagai ulat
Berharap jadi kupu-kupu

Kini kita melangkah berjauh-jauhan
Kau jauhi diriku karena sesuatu
Mungkin ku terlalu bertingkah kejauhan
Namun itu karena ku sayang

Persahabatan bagai kepompong
Merubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
Maklumi teman hadapi perbedaan
Persahabatan bagai kepompong
Na…na…na….na….na…na….

Semua yang berlalu biarkanlah berlalu
Seperti hangatnya mentari
Siang berganti malam sembunyikan sinarnya
Hingga dia bersinar lagi

Dulu kita melangkah berjauh-jauhan
Kau jauhi diriku karena sesuatu
Mungkin ku terlalu bertingkah kejauhan
Namun itu karena ku sayang

Persahabatan bagai kepompong
Merubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
Maklumi teman hadapi perbedaan
Persahabatan bagai kepompong
Keeeepompoooongggg

Nananana,,,,,nananana,,,,,nananana,,,,,,

0 komentar: